Semacam Lagu Cinta,
Semacam Tanda Bencana
I want it all I want it bad
-- Torture Me by Red Hot Chili Peppers --
“Cari inspirasi. Cari inspirasi,” mulutnya komat-kamit. Beberapa penumpang di dalam metromini tampak terusik dengan gumaman yang (menurut si penggumam itu lirih – tetapi nyatanya) cukup jelas di telinga mereka. Billy hanya bisa memamerkan sederetan gigi depan yang bersih tanpa suara apabila matanya bertumbuk pandangan dengan beberapa orang yang memperhatikannya.
“Jangan gila, dong!” Bisik seorang gadis manis sambil tertawa-tawa dengan teman sebangkunya. Seorang gadis juga. Dari kucelnya seragam, bau bodyspray yang mulai luntur, serta kilat keringatnya di pipi dan jidat mereka, tampak bahwa mereka seakan terlambat pulang ke rumah dari kegiatan ekstra kurikuler di sekolah. Lalu sekali lagi, yang dikomentari hanya bisa meringis menahan malu. Sementara gadis –gadis itu masih menatapnya. Billy tak mampu mengeluarkan sepatah kata.
Pikirannya sekarang bermain dengan sebuah lagu dari band yang beraliran funk; Red Hot Chili Peppers! Dia merasa sangat terbebani untuk bisa menyelesaikan sebuah lagu yang ear-catchy bahkan akan menjadi masterpiece bagi demo album mereka.
It's forcin' me so torture me
Torture me with socery
It's forcin' me so torture me
Hanya saja persoalannya sekarang adalah : Ia belum tahu apa yang akan ditulisnya itu
“Aku tahu, Bim. Untuk itu aku ingin lagu ini benar-benar lagu yang outstanding. Lagu yang benar-benar berbeda dengan lagu dari band-band yang sekarang ada!”
Teguh, lead guitar PlayForward, akhirnya angkat bicara.
“Bil. Kamu tahu bukan? Sekarang ini, semua yang bisa masuk label itu lagu-lagunya selalu lagu cinta. Agar mereka bisa balik modal, agar kita juga bisa dapat penggemar lebih banyak. Lantas lagu seperti apa yang ada dalam kepalamu?”
Billy cukup kaget dengan pertanyaan dan kesangsian Teguh akan lagu terakhir ini. Padahal hampir semua penggemar PlayForward tahu bahwa PlayForward terkenal dengan lagu-lagu yang sederhana liriknya. Tentang apa saja tetapi punya makna yang dalam. Seperti lagu “Barangkali Bila” yang liriknya berisi anjuran agar orang menangis. Atau lagu “Percakapan Gelas Kristal” yang isinya hanya bercerita tentang kegelisahan dua buah gelas anggur yang tak kunjung dicecap pada suatu pertemuan sepasang kekasih.
“Guh, lagu yang aku bikin nanti mungkin mengarah ke lagu cinta. Tetapi aku ingin yang “bittersweet”, yang “gloomy”, seperti “Bohemian Rhapsody”, seperti “Achilles Last Stands” atau “Starway to Heaven” malah,” jelasnya.
Kini ganti Teguh yang manggut-manggut tak bisa lagi berkomentar soal jenis lagu yang hendak jadi pembuka demo album mereka itu.
“Tapi kamu belum tahu seperti apa lagu itu?”
“Kalau aku sudah tahu, sekarang ini aku sedang di kamar atau di studio untuk membuat aransemennya, Rin!”
“Kalau begitu, mendingan kamu browsing tentang apa saja untuk cari inspirasi, Bil!” Usul Hani.
Bagai mendapat ide cemerlang, Billy langsung mengangguk-angguk riang. Jari telunjuknya segera teracung.
“Benar. Benar. Kenapa tidak terpikir olehku?”
Dan tak berapa lama, Rini dan Hani kembali dibuat bengong oleh tingkah Billy. Karena tanpa mengucap sepatah kata, dia langsung berteriak meminta turun. Dan pergi meninggalkan mereka berdua.
Cukup lama Billy memilih “keyword” untuk melakukan browsing pada situs Google. Tadi dia memilih kata : love song dan sekarang yang muncul paling atas adalah sebuah icon video di youtube yang berisikan live performance Tesla dengan lagu Love Song. Dia hampir berteriak: “Rock is number one in this chart, maaan!” atau “Rocks Rule!” Karena ternyata untuk kategori love song yang pertama muncul adalah kelompok musik beraliran rock.
Akhirnya setelah dia mulai bosan browsing beberapa halaman Google. Dia menyerah. Diarahkannya kursor pada icon Yahoo! Mesenger. Dia memilih untuk chating! Namun dilihatnya tak ada teman yang “hidup” maka dia pun membuka chat room. Dipilihnya room di Jakarta. Jakarta Global Chat Room : 13.
Diperhatikan satu per satu nama yang ada di dalam room itu. Lalu dia tertarik pada satu nama yang tampaknya “girly” : ayuni.
ayuni : hi too. asl pls?
billy : billy. 20 m jkt. n u?
ayuni : pembayun. 26 f jkt
billy : pasti kerja dong ya?
ayuni : sok tahu deh. U kuliah?
billy : nope. aku cuma anak band.
ayuni : sayang sekali. kenapa tidak kuliah?
billy : tahun ini memang sengaja gak kuliah. mau total ngurus PlayForward
ayuni : that’s ur band name? sound good.
billy : thx. sibuk?
ayuni : nope. iseng chating nunggu suami pulang.
billy : wah ibu rumah tangga yang baik ya
ayuni : I try my best on it ;)
billy : not much. cuma lagi mau masukin demo album ke label. n u?
ayuni : regularly housewife while expecting too
billy : wah selamat ..anak pertama?
ayuni : gitu deh ..thx
billy : sound happy ever after family
ayuni : kamu broken home?
billy : tidak. tidak. aku sedang mencari inspirasi untuk satu lagu terakhir.
ayuni : bagaimana dengan cinta? Pastinya kamu pernah jatuh cinta, bukan?
ayuni : panggil saja ayuni. Aku belum pernah dengar lagu-lagu kamu ‘kan?
billy : hm, begini. Saya tuliskan salah satu syair laguku. dan ayuni bisa menilai seperti apa band kami. Bagaimana?
ayuni : sound fair. Go ahead.
ada beban yang turut terguncang
dan jatuh seiring air mata itu
Seperti helai daun yang tercabut
dan luruh menjauh dari tangkai-tangkai
yang menggenggamnya saat badai
Barangkali bila kau berteriak,
ada yang merasa terpanggil
atau tiba-tiba ingat jalan pulang
Seperti tangan yang buru-buru
menggenggam ujung tangkai payung
lalu berjalan terhuyung menahan
angin yang semakin kencang
ayuni : puitis. siapa yang buat?
billy : aku sendiri
ayuni : hebat! aku senang punya teman yang bisa menulis puisi
billy : aku merasa tidak bisa. Itu lebih ke syair lagu biasa.
ayuni : hm. Aku ingin bisa menulis.
billy : tulislah. Siapa tahu aku bisa ambil untuk bahan laguku.
ayuni : entahlah. Aku merasa kisah yang aku punya mirip dongeng khayalan.
billy : siapa tahu bisa jadi inspirasi sebuah lagu cinta?
ayuni : lagu cinta? Yang aku punya ini lebih seperti tanda bahaya!
Teka-teki apa lagi ini? Billy semakin merasa pembicaraannya melantur. Tapi dia juga penasaran, apa maksud pernyataan Ayuni itu.
ayuni : boleh tahu nomor hp mu?
billy : boleh. 08778978977
ayuni : ok. Aku hubungi lain kali. Suamiku sudah datang. bye.
1st Chapter by Dedy
No comments:
Post a Comment